VISI - MISI

VISI Mandiri, Kreatif berdasarkan Iman dan Takwa MISI * Mendidik anak yang berkebutuhan khusus menjadi insan yang berguna bagi Nusa Bangsa dan Agama. * Mewujudkan pendidikan yang ceria, aktif, kreatif dan inovatif guna menyangsong hari esuk yang lebih cerah. * Melatih anak didik untuk berbudaya bersih, rapi, indah dan bersahaja. * Membentuk pribadi yang terampil, tertib, tekun, dan tegar serta santun dalam pergaulan.

Budaya

AKUPUNTUR MODEL ORANG INDONESIA

Sekarang ini sering kita dengar pengobatan alternatif yang namanya AKUPUNTUR. Metode akupuntur menggunakan jarum yang ditusukkan pada bagian tubuh sehingga sirkulasi darah menjadi lancar. Metode pengobatan ini sebenarnya berasal dari negara China, tapi bukan hanya China yang punya metode pengobatan alternatif semacam itu. Di Vietnam ada metode yang namanya “cao giodi”, di Kamboja ada metode “goh kyol”. Kedua metode diatas hampir sama dengan metode akupuntur ala indonesia yaitu “KEROKAN”. Hehehe…….(gak becanda bro & sis ini beneran)
Kerokan memang metode paling tua untuk mengatasi masuk angin. Banyak orang selalu minta dikerok ketika badan merasa nyeri atau pegal karena masuk angin. Bermodalkan sekeping uang logam plus balsem, gejala masuk angin umumnya langsung ngacir…….
Konon, warna merah yang timbul pada kulit setelah kerokan adalah pertanda badan telah kemasukan angin berlebihan. Makin pekat warnanya, pertanda banyak pula angin yang berdiam ditubuh. Apa benar seperti itu??? Tentu saja tidak, warna merah pertanda pembuluh darah halus (Kapiler) dibawah permukaan kulit pecah sehingga terlihat sebagai jejak merah ditempat yang dikerok. Badan orang sehat pun akan merah jika dikerok.
Secara medis, kerokan adalah suatu cara memperlebar pembuluh darah tepi yang menutup menjadi semakin lebar. “Ini tak berbahaya asalkan tidak berlebihan”, jika terus-terusan kerokan, akibatnya banyak pembuluh darah kecil dan halus yang akan pecah. Dalam taraf normal kerokan akan membuat penderita masuk angin merasa nyaman karena telah melepas hormon beta endofin (penyebab masuk angin). Prinsip kerokan adalah meningkatkan temperatur dan energi pada tubuh yang dikerok. Peningkatan energi ini dilakukan melalui perangsang kulit bagian luar. Dengan cara ini, saraf penerima rangsang diotak akan menyampaikan rangsangan yang menimbulkan efek memperbaiki organ pada titik-titik meridian tubuh. Nah, pada gilirannya arus darah ditubuh yang lancar akan menyebabkan pertahanan tubuh juga meningkat.
Seperti diungkap diatas, rasa nyaman yang dihasilkan setelah kerokan, badan terasa hangat, ditambah sedikit minuman yang menghangatkan membuat kita segera ingin berbaring dan mengistirahatkan badan. Menikmati sisa malam dengan berbaring dalam selimut hangat dan menunggu pagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda kami butuhkan guna perbaikan